GILIRAN UNTUK MENGERJAKAN HAJI TIDAK MUNASABAH?
Baru-baru ini, Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak mengumumkan 400 imam serta pengerusi jawatankuasa kemajuan dan keselamatan kampung (JKKK), akan ditawarkan tempat untuk mengerjakan ibadah haji di bawah penajaan 1 Malaysia Development Berhad. Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak berkata, lebih ramai imam dan pengerusi JKKK berpeluang mengerjakan haji di Mekah pada musim ini berbanding hanya seramai 111 orang tahun lalu.

Kalau difikirkan ini jelas menunjukkan kemungkinan besar PRU ke13 tidak akan diadakan pada musim haji pada tahun ini. Kita mengucapkan syabas dan tahniah kepada mereka yang dapat menunaikan Haji tanpa perlu menunggu terlalu lama seperti pendeposit Haji yang lain. Bagi mereka yang mendaftar dengan Tabung Haji yang terpaksa menunggu giliran terlalu lama untuk menunaikan fardhu Haji semoga mereka sabar menanti giliran mereka.

Baru-baru ini kita ada menerima keluhan dari orang ramai yang mempersoalkan mengapa mereka yang mendaftar untuk mengerjakan haji dengan Tabung Haji terpaksa menunggu terlalu lama sampai 10 tahun atau lebih mengikut kuota yang ada, sedangkan ada pula pihak tertentu dapat pergi mengerjakan haji tanpa perlu menunggu giliran.

Sebagai contoh, apabila pihak kerajaan dengan mudah memberi kuota kepada 400 orang tertentu menunaikan Haji tanpa perlu mengikut giliran seperti mana mereka yang berdaftar dengan Tabung Haji, sedangkan para deposit yang berdaftar terpaksa menunggu lama, keluhan seorang pengadu kepada pihak kami.

Bagaimana pula dengan nasib orang-orang tua dan mereka yang sudah lama mendaftar yang mungkin mengambil masa yang terlalu lama untuk menanti giliran mereka untuk menunaikan fardhu haji ke Makkah disebabkan kuota mereka telah diambil oleh pihak tertentu?

Memang Tabung Haji ada memberi kelonggaran kepada bakal-bakal Haji yang telah mendaftar untuk menunaikan fardhu Haji tetapi belum lagi terpilih, dibolehkan membuat rayuan untuk menunaikan fardhu Haji. Perkara ini belum lagi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mereka sudah lama menunggu giliran mereka yang belum pernah mengerjakan Haji sekiranya terlalu ramai orang membuat surat rayuan disamping ada golongan yang kaya yang sudah banyak kali mengerjakan Haji dengan mudah mengambil tempat kekosongan bagi mereka yang masih kurang berkemampuan.

Kita sarankan kepada Tabung Haji agar memberi peluang dan keutamaan kepada warga emas dan kepada mereka yang belum pernah menunaikan Haji pergi dulu sebelum memberi peluang kepada mereka yang sudah banyak kali pergi menunaikan Haji di Makkah. Bagi mereka yang sudah melaksanakan fardhu Haji berulang kali boleh melakukan sekali lagi sekiranya ada kekosongan tapi berilah keutamaan kepada pendeposit yang belum pernah pergi menunaikan fardhu Haji.

Oleh kerana kewajiban menunaikan fardhu Haji hanya sekali seumur hidup, kita sarankan Tabung Haji perlu memberi peluang kepada mereka yang belum pernah menunaikan Haji. Kita juga menyarankan kepada golongan yang kaya dan berkemampuan agar dapat memberi bantuan kewangan kepada golongan warga emas yang miskin yang tidak cukup pembelanjaan untuk menunaikan Haji. Adalah lebih baik bersedekah atau menderma wang kepada golongan yang kurang berkemampuan daripada mengerjakan Haji berulang kali.

Kita tidak mahu disebabkan oleh kepentingan pihak tertentu, mereka yang sepatutnya pergi terpaksa menunggu lebih lama lagi kerana giliran mereka sudah diambil atau diisi oleh mereka yang tidak sepatutnya pergi. Kita mahu perkara ini diberi perhatian serius oleh pihak yang berwajib agar tidak berlaku diskriminasi terhadap golongan yang lemah dan tidak mempunyai kuasa dalam soal kuota Haji ini.

Kita harap pihak Tabung Haji dapat mengkaji semula cara yang terbaik untuk memberi peluang kepada mereka yang terpaksa menunggu terlalu lama untuk menunaikan Haji disebabkan kuota yang dihadkan kepada setiap negeri.  

Kita tidak ingin hendak menyalahkan mana-mana pihak dalam soal ini tapi cubalah kita cari jalan penyelesaian yang terbaik agar semua pihak puas hati dengan cara pengurusan kuota Haji, terutama sekali kepada para pendeposit Haji yang ingin menunaikan fardu Haji tanpa perlu menunggu terlalu lama disebabkan hak mereka telah diambil oleh pihak tertentu.

Jofri Jaraiee
PAS Miri, Sarawak

English version
A QUEUE TO PERFORM HAJ IS NOT REALISTIC?
Recently, the Prime Minister, Datuk Seri Najib Tun Razak announced that 400 Imams and the chairman of the village development and security committee (JKKK) will be offered a place for pilgrimage under the sponsorship of 1Malaysia Development Berhad. Prime Minister Datuk Seri Najib Tun Razak said, more Imams and the chairman of the JKKK have a chance to perform the Hajj in Makkah this season compared to only about 111 people last year. "

If you think this clearly shows the 13th general election likely will not be held on the Hajj season this year.
We congratulate those who can perform the Hajj without having to wait too long as other Hajj depositors.
For those who register with the Tabung Haji who had to queue for too long to perform Hajj may they patiently waited for their turn.

Recently we have received a complaint from the public who questioned why those who sign up for pilgrimage with Tabung Haji have to wait too long until 10 years or more according to the quota existing, whilst there were certain parties can go on pilgrimage without having to take turns.

For example, when the government simply gives a quota to 400 particular people perform the Hajj without the need to follow in turn as they are registered with Tabung Haji, while the registered deposit have to wait a long time, sigh a complainant to us.

How about the plight of the elderly and those already registered that may take too long to wait for their turn to perform the pilgrimage to Makkah because of their quota has been taken by a third party?

Indeed the Tabung Haji have given flexibility to potential pilgrims that have registered for the pilgrimage, but not yet selected, is allowed to appeal for pilgrimage. This matter has not been able to resolve the problems faced by those have been waiting for their turn who had never  perform Hajj if too many people making an appeal letter as well as some wealthy  groups which have many times perform Hajj easily take the place of emptiness for those who were less fortunate.

We suggest that the Tabung Haji to give opportunities and priorities to senior citizens and to those who have not performed Hajj going first before given chance to those that has many times go to perform the Hajj to Makkah. For those who already perform the obligatory of Hajj frequently can do this again if there are available, but give priority to depositors who have never gone on the pilgrimage.

As the pilgrimage obligation only once in a lifetime, we suggest that the Tabung Haji should give priority and opportunity for those depositors who have not performed Hajj. We also suggested to the wealthy and fortunate to be able to give financial assistance to the poor senior citizens that has not enough financing for Hajj. It is better to give alms or donate money to the less fortunate than perform Hajj repetitively.

We do not want due to the interests of certain parties, those who supposed to go have to wait much longer because their turn have been taken or filled by those who should not go. We want this to be taken seriously by the authorities to prevent discrimination against those who are weak and have no power in terms of this Hajj quota.

We hope the Tabung Haji will review the best ways to give opportunity to those who have to wait too long to perform the Hajj because of the limited quota of each state.

We do not want to blame any party in this matter but let us look for the best solution so that all parties satisfied with Hajj quota management, especially to Hajj depositors who wish to perform the Hajj without having to wait too long because their rights have been taken by certain parties.